Manajemen pengkoordinasian (coordinating)
Pengkoordinasiaan mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi itu tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan. Sedangkan pengertian koordinasi sendiri menurut Oteng Sutisna (1983) ialah proses mempersatukan sumbangan-sumbangan dari orang-orang, bahan, dan sumber-sumber lain kearah tercapainya maksud-maksud yang telah ditetapkan. Sedangkan Purwanto (1984) mengemukakan koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, materiil, pikiran-pikiran, teknik-teknik, dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan. Kata kuncinya adalah membawa organisasi mencapai tujuan dalam hubungan yang harmonis dan produktif.Biasanya organisasi menciptakan mekanisme koordinasi tertentu. Menurut Joseph A. Litterer dalam : “The Analysis Of Organizations “, ada 3 mekanisme koordinasi, yaitu :
1. Mekanisme Hierarki : dimana berbagai kegiatan dihubungkan dibawah satu kekuasaan pusat.
2. Mekanisme Administratif , yang berhubungan dengan pekerjaan yang rutin sifatnya.
3. Mekanisme Sukarela : dimana individu atau kelompok melihat adanya kebutuhan, menciptakan program dan menerapkannya. Mekanisme mana yang dipilih tergantung pada situasi, biasanya dipakai ketigatiganya.
Manajemen pengawasan (controlling)
Para ahli memberikan defenisi pengawasan dengan penekanan pada standar ,hubungan dengan perencanaan ,pengukuran ,evaluasi ,pengendalian dan tindakan korektif serta pencegahannya.pengawasan juga dapat didevenisikan sebagai pelaksanaan standar kinerja untuk mengevaluasi ,menilai ,dan mengoreksi suatu tindakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan mencegah terulangnya kembali guna mencapai tujuan tertentu.Berikut adalah devenisi pengawasan
1.Pegawasan yang menekankan pada standar.
Mockler dalam stoner,freeman,dan Gilbert mengemukakan bahwa fungsi pengawasan adalah upaya sistematis dalam menetapkan standar kinerja dan berbagai tujuan yang direncanakan .
Menurut Robert J .Mockler bahwa pengawasan manajemen adalah suatu sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan dengan tujuan-tujuan perencanaan ,,merancang system informasi .
2.Pengawasan yang menekankan pada perencanaan penguuran dan evaluasi .
Menurut stoner ,foreman dan gilbert bahwa pengawasan adalah prosers untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Menurut Schermerhorn bahwa pengawasan sebagai proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapain hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
Menurut Newman bahwa pengawasan adalah suatu usaha untuk menjamin agar pelaksanaan sesuai dengan rencana.
3. Pengawasan yang menekankan pada pengendalian ,tindakan korektif dan pencegahan.
George R Terry mengemukakan bahwa pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai ,mengadakan evaluasi atasnya dan mengambil tindakan2 orektif bila diperlukan, untu menjamin agar hasilnya sesuai dengan apa yang direncanakan .
Menurut Henry Fayol bahwa pengawasan terdir dari dengan maksud untuk memperbaikinya dan mencegah terulangnya kembali.
Manajemen pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah suatu proses pembagian kerja atau pengaturan kerja bersama
dari para anggota suatu organisasi. Dalam suatu pengorganisasian pada prinsipnya
berguna untuk menunjukkan cara-cara tentang upaya pemberdayaan sumber daya
manusia agar dapar bekerja sama dalam suatu sistem kerja sama dengan harapan dapat
mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien, maka pengorganisasian dapat dimaknai sebagai berikut:
a. Cara manajemen merancang struktur formal untuk menggunakan yang paling
efektif sumberdaya-sumberdaya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja
organisasi.
b. Pengelompokan kegiatan-kegiatan yang diikuti dengan penugasan seseorang
pimpinan yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
c. Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas, dan para
karyawan.
dari para anggota suatu organisasi. Dalam suatu pengorganisasian pada prinsipnya
berguna untuk menunjukkan cara-cara tentang upaya pemberdayaan sumber daya
manusia agar dapar bekerja sama dalam suatu sistem kerja sama dengan harapan dapat
mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien, maka pengorganisasian dapat dimaknai sebagai berikut:
a. Cara manajemen merancang struktur formal untuk menggunakan yang paling
efektif sumberdaya-sumberdaya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja
organisasi.
b. Pengelompokan kegiatan-kegiatan yang diikuti dengan penugasan seseorang
pimpinan yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
c. Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas, dan para
karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar